Pada tahun 2022, ekspor LDPE/LLDPE Tiongkok meningkat sebesar 38% menjadi 211.539 t dibandingkan tahun sebelumnya terutama karena melemahnya permintaan domestik yang disebabkan oleh pembatasan COVID-19.Selain itu, perlambatan ekonomi Tiongkok dan penurunan tingkat operasi konverter berdampak signifikan pada pasokan LDPE/LLDPE.Banyak konverter terpaksa mengurangi produksinya atau bahkan tutup di tengah rendahnya minat beli.Alhasil, ekspor barang-barang tersebut menjadi kebutuhan bagi pabrikan China untuk mempertahankan bisnisnya.Vietnam, Filipina, Arab Saudi, Malaysia, dan Kamboja menjadi importir terbesar LDPE/LLDPE China pada tahun 2022. Vietnam memperbesar sumber sebanyak 2.840 t menjadi 26.934 t tahun itu dengan harga yang menarik untuk polimer ini.Filipina mengimpor 18.336 kemudian, naik 16.608 t.Arab Saudi hampir menggandakan pembelian sebesar 6.786 t menjadi 14.365 t pada tahun 2022. Harga yang menarik juga mendorong Malaysia dan Kamboja untuk menaikkan impor sebesar 3.077 t menjadi 11.897 t dan kemudian sebesar 1.323 t menjadi 11.486 t.
Impor LDPE/LLDPE negara turun 35.693 t turun menjadi 3,024 juta t pada tahun 2022 di tengah kelesuan ekonomi dan pabrik baru.Iran, Arab Saudi, UEA, AS, dan Qatar menjadi pengekspor utama ke China pada tahun 2022. Pasokan polimer Iran turun 15.596 t menjadi 739.471 t saat itu.Arab Saudi meningkatkan penjualan di sana sebesar 27.014 t menjadi 375.395 t pada tahun 2022. Pengiriman dari UEA dan AS naik 20.420 t menjadi 372.450 t dan kemudian sebesar 76.557 t menjadi 324.280 t.Bahan AS adalah salah satu yang paling terjangkau di China pada tahun 2022. Qatar mengirim 317.468 t tahun itu, meningkat 9.738 t.
Waktu posting: Apr-12-2023